Selasa, 06 September 2011

Cerdik bagai Ular dan Tulus seperti Merpati


Seringkali ketika seseorang masuk ke dalam pertobatannya didalam Kristus dan memutuskan untuk menjadi orang yang lebih baik dan hidup didalam kebenaran Allah, akan ada pihak-pihak lain yang merespon tindakan orang yang memulai hidup baru tersebut.

Alangkah indahnya bila lingkungannya merespon dengan baik dan mendukung perubahan menuju ke arah yang lebih baik, namun kenyataan tidak selalu terjadi demikian. Terkadang banyak perlawanan dari lingkungan ketika seseorang hidup dalam pertobatan, entah itu karena lingkungannya yang lama takut kehilangan partner in crime (kawan dalam berbuat kejahatan), atau malah menuduh munafik.

Ada juga respon lainnya seperti dengan sengaja malah memanfaatkan kebaikan si bertobat tadi, si jahat menjadi benalu yang menguras harta si bertobat dengan berbagai macam alasan, bahkan menggunakan alasan charity atau alasan harus memberi karena kasih.sungguh keterlaluan memang.. Ada juga yang merespon dengan sengaja bersiasat untuk mematikan usaha, karier, bahkan nyawanya dengan segala saksi dusta penghakiman supaya si bertobat kelihatan mempunyai banyak kesalahan dan patut mendapatkan hukuman seberat-beratnya.

Oleh sebab ini, sebagai pengikut Yesus kita tidak hanya diajarkan untuk mempunyai hati yang tulus untuk mengasihi sesama, tetapi kita juga harus mempunyai hikmat kepandaian dan pengetahuan dalam menjalani kehidupan di dunia yang penuh tantangan seperti yang tertulis dalam Matius 10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar