Rabu, 21 September 2011

KASIH “MENUTUPI,” BUKAN “MENYEMBUNYIKAN”

Rasul Petrus mengatakan bahwa kasih menutupi banyak sekali dosa (1 Petrus 4:8). Sekali lagi, di sini timbul banyak salah penafsiran di kalangan orang Kristen. Petrus mengatakan “menutupi.” Ia tidak mengatakan “menyembunyikan.” Petrus tidak berbicara tentang kebiasaan yang melekat di dalam banyak kelompok orang Kristen, yaitu menyembunyikan dosa dan berpura-pura bahwa dosa itu tidak pernah ada dan segala sesuatu baik-baik saja.


Kasih kristiani menutupi dosa dengan cara seperti yang dilakukan Tuhan ketika menutupi dosa. Pertama-tama, dosa harus dipaparkan di bawah terang. Dosa harus dinyatakan, diakui dan disesali. Jika perlu, ganti rugi harus dilakukan. Hanya setelah semua ini dilakukan, dosa dapat ditutupi dengan pengampunan yang sejati sebagaimana yang dinyatakan dalam Alkitab.

Seiring dengan waktu, kita mempunyai kontak dengan kelompok-kelompok kristiani yang hanya memiliki satu tema—“kasih.” Pengalaman meyakinkan saya bahwa di dalam kelompok-kelompok serupa ini telah muncul suatu kesalahan dalam hal doktrin atau dalam hal dosa yang tidak diakui—atau kedua-duanya. Kasih digunakan sebagai sarana “persembunyian.” Jika dosa yang menjadi persoalan, biasanya dosa ditemukan dalam kehidupan para pemimpin kelompok. Jika kita mulai menggali persoalan yang ada dan secara terang-terangan memaparkan apa yang menjadi penyebabnya, maka kita langsung dihadapkan dengan tuduhan, “Wah, Anda tidak punya kasih!” Sebaiknya kebenaran berikut ditekankan sekali lagi: Kasih alkitabiah yang sejati diekspresi kan terutama dalam tindakan, bukan dalam ucapan.

sumber: DPM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar