Minggu, 11 September 2011

The Choosen One (pelajaran dari 10 tahun kejadian "WTC 9/11")

Yohanes 9
1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
2 Murid- murid- Nya bertanya kepada- Nya: " Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta? "
3 Jawab Yesus: " Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan- pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

»Dalam Firman Tuhan kali ini kita dapat melihat bahwa segala sesuatunya sudah direncanakan oleh Allah sejak mulanya.

Takdir seseorang ketika dia dilahirkan pun tidak luput dari rencanaNya, mau lahir dari keluarga siapa, bagaimana keadaannya, dan apa rencana Tuhan bagi hidupnya itu murni kuasa Allah. Orang buta ini juga demikian, dia adalah orang yang terpilih dalam keterbatasannya dari semula untuk menjadi saksi Kristus (Allah bukan mentakdirkan seseorang menjadi menderita, tetapi sudah tentu Allah memberkati orang ini dengan caraNya sendiri)

Begitu pula dengan keadaan kita. Seseorang lahir didunia ini pasti memiliki keterbatasan, baik secara fisik, ekonomi, mental, pendidikan, dan keterbatasan lainnya. Kita mau percaya bahwa keterbatasan kita ini bukan untuk menghancurkan kita, tetapi justru sebagai alat kesaksian jikalau kita mau merendahkan hati kepada Kristus

Ibarat berada dalam ruangan yang terkunci, itulah zona kemampuan kita yang terbatas. Kita hanya bisa berputar-putar dan beraktivitas didalam ruangan itu saja

Namun ada kabar baik disini..yaitu ketika kita mau membuka hati dan mengikut Yesus, maka Allah yang tak terbatas kuasaNya pasti membantu untuk membuka kunci ruang keterbatasan kita yang memerdekakan kita sehingga kita dapat melakukan perkara-perkara yang ajaib bagi kemuliaan namaNya dimanapun, siapapun, dan kapanpun kita berada. Itulah kehendak Bapa bagi setiap orang yang percaya serta hidup bersama Allah

Hubungannya dengan teroris ada pada tujuan pemakaian hidupnya

1. Bila seseorang/kelompok sudah dibukakan kunci ruang keterbatasannya oleh Allah, kuasaNya akan merubah orang biasa-biasa menjadi orang yang luar biasa. Nah, ketika sudah menjadi orang yang luar biasa (bisa dalam hal skill, knowledge, ability), semua kelebihan itu dipakai untuk kepentingan kedagingannya sendiri dan bukan untuk mengerjakan kehendak Allah

2. Bisa jadi yang membuka ruang keterbatasan hidupnya memang bukan dari Allah, melainkan karena menyerahkan dirinya pada kuasa si jahat. Tentu kepentingan si jahat ini memanfaatkan manusia untuk melakukan kekejian sebagai tujuan hidupnya dan pada akhirnya pasti meminta imbalan yang pasti menyengsarakan manusia itu sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar